Menurut pepatah kuno bila masa lalu tidak diakui sebagai sejarah maka dipastikan masa depannya akan berantakan. Tentunya ungkapan ini tak boleh di anggap sederhana karena pada kenyataannya seperti itu yang terjadi.
Panggung sejarah akan selalu diulang dan terus diulang. Bagaimana kisah pencaplokan sebuah wilayah disetiap jaman dan waktu yang berbeda terulang dengan finish yang sangat menyedihkan. Seperti halnya yang dilakukkan Sadam Husein harunya dia belajar terhadap Hitler dan Hitler harus belajar pada Napoleon dan Napoleon harus belajar pada Jenhis Khan dan Jenhis Khan juga harus belajar sama Alexander dan seterusnya..
Belajar sejarah bukan hanya sekedar dibaca atau dihapalkan tetapi juga harus dimaknai sebagai bagian penting manakala kita akan dihadapkan pada sebuah keputusan bijaksana.
Pembicaraan tentang sejarah memang cukup menarik bagi banyak orang. Bahkan, sementara ahli memberi pernyataan bahwa manusia tidak mungkin dapat meninggalkan sejarahnya. Mudah dipahami bahwa pernyataan itu pada intinya mengandung makna arti dari kata sejarah atau perjalanan .
Sifat pentingnya itu bukan semata-mata karena sejarah telah mampu mengantar kelompok manusia itu sampai ke kehidupannya pada masa kini serta memungkinkan mereka dapat meneruskan perjalanannya ke masa-masa mendatang, tetapi lebih dari itu. Sejarah juga mampu menjadikan kelompok manusia yang bersangkutan memiliki cita-cita mengenai kualitas kehidupan dan dirinya yang ingin dicapai atau diwujudkannya.
Sudah tentu dengan syarat, kelompok sosial tersebut harus bijak lestari dalam mengambil hikmah dari perjalanan sejarah yang telah dilaluinya. Ingat pulalah ungkapan sangat bermakna yang pernah terdengar, yang pada hakikatnya menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarahnya.hidup pada masa lampau sekelompok manusia beserta wilayah yang dihuninya adalah sangat penting.
Tetapi pada perkembangannya sejarah yang harusnya bisa dipahami justru semakin dijauhi dan dianggap sebagai wacana pemahaman saja. Lalu bagaimana nasib generasi muda kita, sanggupkah kita mendengar Amnesia pada masyarakat generasi muda kita, atau kacang lupa pada kulitnya.
Untuk situasi inilah Majalah Prima lahir dengan konsep yang berbeda dari yang lain.
Majalah PRIMA membebaskan diri dari penga ruh politik dan menghindari SARA, kami murni mengangkat Sejarah, Budaya, Pariwisata dan Potensi Sumber Daya yang ada di Kabupaten Majalengka.
Ada beberapa RUBRIK yang akan kami tampil kan secara tetap dan ada juga yang bersifat khusus misal, Laporan Utama yang memuat banyak hal tentang kajian-kajian tim redaksi kami. kemudian KILAS BALIK merupakan area untuk membukaa kembali masa lampau juga dengan sajian khas Majalah PRIMA, sedangkan rubrik tetap MAJALENGKA NGANGGEUM BUDAYA SUNDA berisi kaulinan barudak, parabotan baheula, saur sepuh dan imah baheula yang tentunya dibahas secara bersambung tetapi sengaja ditulis dalam bahasa Indonesia agar lebih bisa dipahami oleh berbagai kalangan,selanjutnya ada rublik NEGERI PARA MULLOH akan menyajikan perjalanan Agama Islam berkembang di Jawa Barat terutama di Majalengka, dilanjut dengan BUDAYA BUHUN akan mencoba mengupas riwayat atau asal-usul sebuah kesenian, untuk mengeplorasi sumber daya di Majalengka kami tuangkan dalam rubrik PERMATA, sedangkan rubrik yang cukup menarik lainnya seperti TUANGEUN bongkar habis makanan khas Majalengka, TITIAN KALBU, OPINI dan SABA DESA yang mana kita akan dikenalkan pada desa-desa di Majalengka secara lebih dekat.
Tentunya tiada gading yang tak retak, kami mencoba sajikan semuanya agar pembaca lebih mengetahui dan mencintai bahwa Majalengka..nu urang, keur urang jeung jang urang..
Panggung sejarah akan selalu diulang dan terus diulang. Bagaimana kisah pencaplokan sebuah wilayah disetiap jaman dan waktu yang berbeda terulang dengan finish yang sangat menyedihkan. Seperti halnya yang dilakukkan Sadam Husein harunya dia belajar terhadap Hitler dan Hitler harus belajar pada Napoleon dan Napoleon harus belajar pada Jenhis Khan dan Jenhis Khan juga harus belajar sama Alexander dan seterusnya..
Belajar sejarah bukan hanya sekedar dibaca atau dihapalkan tetapi juga harus dimaknai sebagai bagian penting manakala kita akan dihadapkan pada sebuah keputusan bijaksana.
Pembicaraan tentang sejarah memang cukup menarik bagi banyak orang. Bahkan, sementara ahli memberi pernyataan bahwa manusia tidak mungkin dapat meninggalkan sejarahnya. Mudah dipahami bahwa pernyataan itu pada intinya mengandung makna arti dari kata sejarah atau perjalanan .
Sifat pentingnya itu bukan semata-mata karena sejarah telah mampu mengantar kelompok manusia itu sampai ke kehidupannya pada masa kini serta memungkinkan mereka dapat meneruskan perjalanannya ke masa-masa mendatang, tetapi lebih dari itu. Sejarah juga mampu menjadikan kelompok manusia yang bersangkutan memiliki cita-cita mengenai kualitas kehidupan dan dirinya yang ingin dicapai atau diwujudkannya.
Sudah tentu dengan syarat, kelompok sosial tersebut harus bijak lestari dalam mengambil hikmah dari perjalanan sejarah yang telah dilaluinya. Ingat pulalah ungkapan sangat bermakna yang pernah terdengar, yang pada hakikatnya menyatakan bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menghargai sejarahnya.hidup pada masa lampau sekelompok manusia beserta wilayah yang dihuninya adalah sangat penting.
Tetapi pada perkembangannya sejarah yang harusnya bisa dipahami justru semakin dijauhi dan dianggap sebagai wacana pemahaman saja. Lalu bagaimana nasib generasi muda kita, sanggupkah kita mendengar Amnesia pada masyarakat generasi muda kita, atau kacang lupa pada kulitnya.
Untuk situasi inilah Majalah Prima lahir dengan konsep yang berbeda dari yang lain.
Majalah PRIMA membebaskan diri dari penga ruh politik dan menghindari SARA, kami murni mengangkat Sejarah, Budaya, Pariwisata dan Potensi Sumber Daya yang ada di Kabupaten Majalengka.
Ada beberapa RUBRIK yang akan kami tampil kan secara tetap dan ada juga yang bersifat khusus misal, Laporan Utama yang memuat banyak hal tentang kajian-kajian tim redaksi kami. kemudian KILAS BALIK merupakan area untuk membukaa kembali masa lampau juga dengan sajian khas Majalah PRIMA, sedangkan rubrik tetap MAJALENGKA NGANGGEUM BUDAYA SUNDA berisi kaulinan barudak, parabotan baheula, saur sepuh dan imah baheula yang tentunya dibahas secara bersambung tetapi sengaja ditulis dalam bahasa Indonesia agar lebih bisa dipahami oleh berbagai kalangan,selanjutnya ada rublik NEGERI PARA MULLOH akan menyajikan perjalanan Agama Islam berkembang di Jawa Barat terutama di Majalengka, dilanjut dengan BUDAYA BUHUN akan mencoba mengupas riwayat atau asal-usul sebuah kesenian, untuk mengeplorasi sumber daya di Majalengka kami tuangkan dalam rubrik PERMATA, sedangkan rubrik yang cukup menarik lainnya seperti TUANGEUN bongkar habis makanan khas Majalengka, TITIAN KALBU, OPINI dan SABA DESA yang mana kita akan dikenalkan pada desa-desa di Majalengka secara lebih dekat.
Tentunya tiada gading yang tak retak, kami mencoba sajikan semuanya agar pembaca lebih mengetahui dan mencintai bahwa Majalengka..nu urang, keur urang jeung jang urang..
